MENOLAK MENYUSU
MENOLAK
MENYUSU
Mengapa Bayi Menolak Menyusu
1. Apakah bayi sakit, kesakitan atau di bawah
pengaruh obat?
Ada banyak penyebab yang terjadi pada beberapa hari pertama
setelah melahirkan. Bayi kadang menolak disusui sejak lahir. Tetapi, hal ini
mungkin terjadi pada bayi yang lebih tua.
Penyakit:
·
Bayi sakit karena proses persalinan yang sulit
(seperti kerusakan otak) atau infeksi
·
Bayi mungkin tidak melekat ke payudara dan tidak
menyusui sama sekali
·
Bayi mungkin melekat pada payudara tetapi
menyusu lebih sedikit dibanding sebelumnya
·
Bayi mungkin lemah karena kekurangan nutrisi
Kesakitan:
·
Bayi mempunyai rasa sakit pada daerah tertentu,
seperti memar di kepala akibat persalinan dengan bantuan ekstraksi vakum.
·
Bayi menangis dan meronta-ronta ketika ibunya
berusaha menyusuinya dengan menekan tempat yang sakit di kepalanya.
Pemberian obat, bayi
mungkin akan mengantuk karena:
·
Obat yang diberikan pada ibu selama persalinan.
·
Obat yang ibu konsumsi untuk perawatan psikiatri
atau eliepsi.
2. Apakah ada kesulitan dengan teknik
menyusui?
Kadang menyusu jadi tidak menyenangkan atau membuat bayi
frustasi.
Kemungkinan Penyebab:
·
Bayi dipisahkan dari ibu setelah persalinan.
·
Menyusu dari botol,atau mengisap empeng.
·
Peletakan kurang baiksehingga bayi kurang dapat
cukup ASI
·
Teknik yangkurang tepat saat ibu atau yang
membantu memposisikan atau meletakan bayi pada payudara, seperti tekanan di
belakang kepala bayi, sehingga bayi ‘melawan’
·
Terlambatnya ASI ‘keluar’ atau payudara bengkak,
sehingga bayi tidak mendapatkan ASI
·
Terlalu banyak ASI yang keluar terlalu cepat,
dan kemudian melepaskan payudara karena terdesak atau menangis, ketika refleks
pengaliran ASI bekerja
·
Hidung bayi tersumbat. Saat bayi mulai menyusui,
tetepi berhenti untuk bernafas
·
Sakit pada mulut (infeksi candida/sariawan, pada
bayi yang lebih tua; tumbuh gigi)
Mungkin menyusui beberapa kali, dan lalu berhenti dan
menangis, atau mungkin menolka sama sekali.
Penolakan hanya pada
satu payudara:
·
Kadang bayi menolak satu payudara, tapi tidak
menolak yang satunya lagi. Ini karena ada suatu masalah yang mempengaruhi
sebelah payudara ketimbang yang satunya lagi.
3. Adakah perubahan yang membingungkan bayi?
Bayi memiliki perasaan yang sangat kuat, dan jika mereka
bingung mereka mungkin menolak menyusu. Mereka mungkin tidak menangis,
melainkan hanya menolak menyusu. Hal ini paling umum ketika bayi berusia 3-12
bulan. Mendadak saja ia menolak beberpa kesempatan menyusu, perilaku ini kadang
disebut ‘mogok menyusu’ (nursing strike).
Kemungkinan penyebab:
·
Berpisah dari ibunya, misalnya saat ibu mulai
bekerja lagi
·
Pengasuh baru, atau terlalu banyak pengasuh
·
Perubahan rutinitas keluarga – misalnya: pindah
rumah, mengunjungi famili
·
Penyakit ibunya, atau infeksi payudar
·
Ibunya sedang menstruasi
·
Perubahan bau badan ibunya, misalnya ganti
sabun, atau makan makanan yang berbeda
4. Apakah ini penolakan yang ‘terlihat’ dan
bukan ‘sungguhan’?
Kadang bayi bertingkah dengan cara yang membuat ibunya
berpikir bahwa ia menolak menyusu. Akan tetapi, ia tidak benar-benar menolak.
·
Saat bayi baru lahir, mencari payudara, ia
menggeleng-gelengkan kepalanya seolah ingin mengatakan ‘tidak’ akan tetapi ini
adalah perilaku normal
·
Antar usia 4 dan 8 bulan, bayi mudah teralih
perhatiannya, misalnya saat mereka mendengar kebisingan, mereka mungkin
berhenti menyusu tida-tiba. Ini tanda bahwa mereka awas.
·
Setelah usia 1 tahun, bayi mungkin menyapih
dirinya. Biasanya ini berlangusng bertahap, tapi mungkin saja terjadi mendadak.
Tatalaksana Menolak Menyusu
Jika bayi menolak menyusu:
1.Atasi atau hilangkan penyebabnya bila mungkin;
2.Bantu ibu dan bayi untuk menyukai kegiatan menyusui kembali.
1.Atasi atau hilangkan penyebabnya bila mungkin;
2.Bantu ibu dan bayi untuk menyukai kegiatan menyusui kembali.
1.
Atasi
atau hilangkan penyebabnya bila mungkin
Penyakit:
·
Jika bayi tak mampu menyusu, mungkin perlu
perawatan khusus di RS.
·
Atasi infeksi dengan anti mikroba yang tepat dan
terapi lainnya
·
Rujuk bila perlu
·
Bantu ibunya memrah ASI untuk diberikan kepada
bayi dengan cangkir atau pipet, sampai bayi bisa menyusu lagi
Kesakitan:
·
Bantu ibu dengan cara memegang bayi tanpa
memegang bagian yang sakit
Pemberian obat:
·
Jika ibu dalam pengobatan reguler, coba
menemukan alternatif. Untuk analgetik saat persalinan, beri ibu dukungan ekstra
saat sudah bebas dari pengobatan.
Kesulitan menyusui:
·
Diskusikan kesulitannya dengan ibu. Bila bayinya
mau menyusu lagi, bantu ibu memperbaiki teknik menyusuinya.
·
Saat bayinya menunjukan minat untuk menyusu
lagi, bantu ibu melakukan dengan caranya, dan bantu ia untuk meningkatkan
produksi ASI
Pasokan ASI berlebih:
·
Sarankan ibu untuk memerah ASInya sebelum
menyusu. Ibu dapat memperlambat aliran ASI dengan menopang payudara dengan cara
menggunting, atau ibu juga dapat menyusui sambil terlentang. Usulkan agar ia
memberikan bayi menyusu hanya dari satu payudara setiap kali
Sariawan:
·
Obati dengan gantian violet atau nystatin (lihat
tabel 2 pada sesi 14 “kondisi payudara” halaman 141 pada buku panduan)
Tumbuh gigi:
·
Dorong ibu untuk sabar dan selalu siap
menawarkan bayinya untuk menyusu pada payudara
Hidung tersumbat:
·
Terangkan bagaimana cara membersihkannya.
Anjurkan untuk menyusu dalam waktu singkat, tetapi lebih sering dari biasanya
dalam beberapa hari.
Perubahan yang membingungkan bayi:
·
Diskusikan kebutuhan untuk mengurangi pemisahan
dan perubahan jika mungkin
·
Usulkan ibu untuk menghentikan penggunaan sabun,
minyak wangi, atau makanan baru
Penolakan yang tampak:
Jika ternyata refleks
mencari-cari:
·
Jelaskan bahwa ini normal. Ibu biasanya mendekap
bayinya ke payudara agar bisa mengeksplorasi putingnya. Bantu ibu mendekap bayi
lebih dekat, agar mempermudah bayi melekat.
Jika ternyata pengalihan perhatian:
·
Usulkan bayi menyusui di tempat yang lebih
tenang untuk sementara waktu. Masalah biasanya teratasi.
Jika ternyata menyapih sendiri,
usulkan agar ibu:
·
Memastikan anak memakan makanan keluarga dalam
jumlah cukup
·
Memberi perhatian ekstra sebanyak mungkin dengan
berbagai cara
·
Tetap tidur malam bersama bayi agar memungkinkan
menyusu malam berlanjut. Ini berguna setidaknya sampai anak berusia 2 tahun
2.
Bantu
ibu dan bayi menikmati kegiatan menyusui kembali
Ini sulit dan
bisa jadi sebuah kerja keras. Kita tidak bisa memaksa bayi menyusu. Ibu perlu
dibantu untuk merasa bahagia dengan bayinya dan untuk menikmati kegiatan
menyusui. Mereka harus belajar menikmati kontak langsung kemabli. Ia juga
memerlukan bantuan kita untuk membangun
kepercayaan diri, dan memberinya dukungan.
Bantulah ibu untuk melakukan
hal-hal berikut:
Mendekatkan bayi ke dirinya sepanjang waktu:
·
Ibu sebaiknya merawat sendiri bayinya selama
mungkin
·
Mintalah para nenek dan para pembantu lainnya
membantu dengan cara lain, misalnya melakukan pekerjaan rumah, dan mengurus
anak yang lebih tua
·
Ibu sebaiknya sering memeluk bayi, dan melakukan
banyak kontak kulit di luar waktu menyusui. Ibu sebaiknya tidur bersama bayi
·
Jika ibu bekarja, ia sebaiknya mengambil cuti
dari perkerjaan, bila perlu cuti diluar tanggungan
·
Akan menolong jika mendiskuiskan situasi ibu
dengan ayah bayi, para nenek-nenek, dan orang lain yang membantu.
Memberikan payudara kapan saja bayi ingin menyusu.
·
Ibu sebaiknya tidak terburu-terburu menyusui
lagi, tapi sodorkan payudara jika bayi benar-benar menunjukan minat.
·
Bayi mungkin lebih mau menyusu saat ia agak
mengantuk atau setelah diberi ASI dengan cangkir, dari pada ketika ia sangat
kelaparan. Ibu dapat menyusui dengan posisi yang berbeda.
·
Jika ibu merasa refleks pengaliran ASI sedang bekerja,
ia dapat menawarkan payudaranya kepada bayi
Membantu bayinya menyusu dengan cara-cara berikut:
·
Perah sedikit ASI ke mulut bayi
·
Atur posisi bayi dengan baik, sehingga mudah
bagi bayinya untuk melekat ke payudara
·
Ibu sebaiknya tidak menekan bagian belakang
kepala bayi, atau menggoyang payudara
Memberi makan bayi dengan cangkir sampai ia mau menyusu kembali:
·
Ibu dapat memerah ASI dan memberikannya kepada
bayi dengan cangkir (atau cangkir dengan sendok)
·
Ibu sebaiknya tidak menggunakan botol, dot dan
empeng atau sejenisnya.
Menolong Ibu dan Bayi Menyusu Kembali
Bantulah ibu melakukan hal-hal
berikut ini:
·
Selalu bersama bayi – tanpa pengasuh lainnya.
Lakukan kontak kulit setiap waktu,
tak hanya waktu menyusui. Tidurlah dengan bayi. Mintalah orang lain untuk
membantu pekerjaan yang lainnya. Ambil cuti dari pekerjaan.
·
Memberikan payudara kapan pun bayi inginmenyusu
Bila mengantuk, atau sesudah
diberi minum dengan cangkir, dengan posisi berbeda-beda. Bila ibu merasa
refleks pengaliran ASI sedang bekerja
·
Membantu bayinya menyusu
Perah ASI ke mulut bayi. Atur
posisi bayi agar ia mudah melekat ke payudara. Hindarkan menekan bagian
belakang kepala bayi atau menggoyang payudara.
·
Memberi bayinya minum dengan cangkir
Berikan ASI perahnya sendiri jika
mungkin, kalau perlu berikan susu formula. Hindarkan penggunaan botol, dot, dan
empeng.
0 komentar:
Posting Komentar