Menghindari Kanker Payudara Secara Alami
Risiko pengembangan kanker ovarium secara signifikan berkurang pada wanita yang menyusui selama 6 bulan atau lebih. Dua studi kohort yang dilakukan di AS menunjukkan bahwa risiko relatif terkena kanker ovarium dikurangi 2% untuk setiap bulan menyusui. Semakin lama wanita menyusui semakin kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker endometrium.
Bayi yang tidak pernah diberi ASI adalah 1,25 kali lebih mungkin untuk mengembangkan leukemia masa kanak-kanak daripada bayi yang sedang menyusui selama enam bulan atau lebih.
Meski kita sering mendengar "asi adalah makanan terbaik," namun banyak ayah dan ibu tidak bisa mengatakan dengan tepat mengapa hal itu terjadi.
Menurut American Academy of Pediatrics 2012 menyatakan bahwa menyusui dan susu manusia adalah standar normatif untuk pemberian makanan dan gizi bayi. Mengingat keuntungan jangka pendek medis dan neurodevelopmental yang terdokumentasi selama menyusui, nutrisi bayi harus dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat dan bukan hanya pilihan gaya hidup. American Academy of Pediatrics juga menegaskan kembali rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama sekitar 6 bulan, dilanjutkan dengan menyusui lanjutan saat makanan pelengkap diperkenalkan, dengan melanjutkan menyusui selama 2 tahun atau lebih.
Selain mengatakan "ASI itu terbaik," juga akurat untuk mengatakan bahwa "formula kurang sehat daripada ASI." ASI adalah norma, ini adalah titik awal, dan bila ada makanan lain, termasuk formula, dibandingkan dengan ASI, semuanya kurang sehat dan kurang aman.
ASI tersedia sepanjang waktu tanpa persiapan, tanpa menggunakan zat yang berpotensi terkontaminasi (air atau formula itu sendiri), selalu berada pada suhu yang tepat, dan mengandung campuran nutrisi dan sel hidup yang terus-menerus beradaptasi seperti imunoglobulin yang melindungi bayi.
ASI berubah komposisinya dari awal pemberian makanan sampai akhir, waktu ke waktu, ASI yang diproduksi untuk bayi baru lahir berbeda dengan komposisi ASI yang diproduksi untuk anak berusia dua bulan atau enam bulan, atau anak berusia tiga tahun, karena bayi membutuhkan nutrisi berbeda pada waktu yang berbeda. Sedangkan susu formula mempunya kompisis yang sama pada setiap waktu, setiap hari, meskipun beberapa komposisi berbeda diproduksi untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di berbagai tahap kehidupan bayi.
Menyusui memiliki kapasitas untuk mencegah penyakit pada ibu dan bayi baik dalam jangka pendek maupun tahun-tahun berikutnya, bahkan setelah periode menyusui selesai.
Manusia memiliki enzim alami yang memungkinkan kita untuk dengan mudah mencerna ASI. ASI mengandung lebih sedikit protein daripada susu formula, yang berkontribusi pada pencernaan yang lebih mudah. Selanjutnya, hanya setengah protein dalam formula yang bisa dicerna dan sisanya dilewatkan sebagai produk limbah. Hampir semua protein dalam ASI bisa dicerna. Zinc dan zat besi yang ada dalam ASI lebih mudah diserap bayi daripada susu formula (Wendkos Olds, 2010).
Jika ibu melahirkan prematur (sebelum 37 minggu), ASI yang dihasilkannya akan berbeda dari ASI untuk bayi berumur penuh. ASI ini akan memiliki riasan serupa dengan kolostrum selama satu bulan penuh setelah bayi lahir, dibandingkan dengan kolostrum rata-rata 2-4 hari pada bayi berumur penuh (Hamosh, 1996).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF (United Nations Children's Fund) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk "mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal" (WHO, 2011).
#ODOPfor99days
#day2
#575words
0 komentar:
Posting Komentar