#DailyBlog Rejeki itu bukan melulu soal uang (5)
Tibalah saatnya pulang. Walau libur di lembur hanya beberapa hari tapi bagi Shibaa inilah pengalaman berharga. Kenapa? Mari di simak.
1. Menginap di rumah saudara : tidur bersama dalam satu ruangan dengan lebih dari 3 orang, memberikan kita kurang kenyamanan karena ya biasanya kan masih tidur dengan orang tua, 3 orang saja dalam satu ruangan. Tapi nyatanya Shibaa tertidur duluan hahaha. Tanpa harus adaptasi dengan keriuahan para oang tua yang masih melek ngobrol karena rindu.
2. Berbagi mainan : tentulah kesabaran teruji saat harus berbagi mainan. Apalagi kalau lagi serius dan suka dengan mainan itu. Terus anak lain mau pinjem dengan cara merebut. Disitulah kita bisa menilai dan mengobsevasi letak sabarnya anak dan orang tua. Saya sudah melewati zaman mengintai anak-anak bermain. Shibaa cukup paham konsep berbagi, dan iyah dia malah lebih dari itu, mengayomi dan mengajarkan apa yang belum diketahui anak di bawah 5 tahun seperti sepupu-sepupunya, Sabqi (5) dan Emir (2).
3. Rejeki itu keluarga : tidak melulu uang. Rejeki itu keluarga. Makan bersama dengan bahan-bahannya yang masih segar karena sebagian besar didatangkan dari kebun yang terdekat tanpa bahan pengawet, menu makanan yang ala kadarnya di kampung dengan rasa luar biasa lezat, disajikan memakai daun pisang dan makan dengan tangan. Alhamdulillah. Rejeki itu gak melulu soal uang. Tapi dengan silaturahmi maka uang akan datang sendiri. Termasuk dapat angpau hahaha.
Kira-kira itulah pengalaman yang diperoleh Shibaa pada libur lebaran kali ini.
Jika dikaitkan dengan tugas kelas bunda sayang level 8 ini tentnag cerdas finansial, ibu bisa menarik alur bahwa rejeki itu pasti kemuliaan yang harus dicari. Kita melakukan ini, meninggalkan dulu pekerjaan kita dan bertemu sanak saudara beberapa hari dan kemudian kami lanjutkan lagi menjemput rejeki.
Alhamdulillah setiba pulang di rumah, rejeki orderan ayah datang.