Sulitnya Belajar di Kelas Bunda Sayang Level 5
Tantangan 10 hari level 5 kelas bunda sayang Ibu Profesional telah berakhir. Dan inilah aliran rasaku.
Sebagai seorang ibu rumah tangga yang jobdesk nya serabutan. Kadang jadi asisten suami, mandor proyek pembangunan, manajer keuangan rumah dan perusahaan, ibu komisaris, ibu ketua grup, instruktur, trainer, coach. Wkwkwkwk entah apalagi jadi ibu pengajar di rumah. Ditambah anak yang super kreatif, inisiatif, responsif, pebisnis amatir 😂
Hooh anakku di bulan maret ini mendadak jadi penjual. MasyAllah. Dia sudah bisa berdagang 😂. Sehingga jadwal baca menjelang tidur malam. Saya jadwal baca saat si bocah sekolah. Tapiii memang tantangannya menempel daun di pohon literasi 😂. Belum ditempel sampe sekarang. Yang ada ditulis di agenda saja kegiatan dan buku yang dibaca qiqiqiqi.
Si bocah semenjak lancar membaca memang melahap buku-buku dan tulisan apa saja yang dia temukan di sekitarnya. Bocah pun membuat sendiri surat buat ayah, ibu, nenek, dan teman-temannya. MasyaAllah. Memang saya tidak menuliskan kisahnya di blog atau sosial media. Itulah 😂 memang ibunya yang entah gak sempet atau males. Beda tipis! Tapi ibu rajin loh nulis di agenda 😎 menurutku menulis tangan itu dapat mengaluskan emosi. Udah kecapean nulis terus bablas tidur. Hari berganti dan kisahpun berganti.
Mudah-mudahan di kelas bunda sayang ini bukan hanya pabalap-balap nulis dan berkegiatan namun memang berniat untuk mengarsipkan kenangan indah membersamai anak. MasyaAllah indah tujuannya. Semoga saya bisa lebih konsisten lagi menulis cerita rutinitas tentang parenting. Bukan sekedar sharenting 😂😂😂
0 komentar:
Posting Komentar