Kecerdasan Anak Level #3 - Day 5

Assalamu'alaikum

Setelah bertahan 3 hari demam dengan home treatment, akhirnya ayah tumbang juga. Senin pagi, tepat 1 Januari 2018, diantar oleh para om ke RS Baptis Kediri. Ayah udah ga kuat dengan lemesnya. Ya lemes, karena ga ada makanan yang masuk. Hiks.

Hari pertama tahun baru adalah hari libur nasional, dan mungki hari libur dunia ya hahaha. Dokter spesialispun libur. Yang standby di IGD hanyalah dokter umum yang sedang berjaga. Tetapi lain halnya dengan RS Baptis Kediri. Setelah 3 jam dokter observasi ayah lalu dokter IGD memutuskan ayah untuk dirawat maka dengan persertujuan dokter spesialis, ayah dirawat di RS Baptis Kediri VVIP Cempaka. Beberapa jam setelah ayah dipindahkan ke ruang perawatan, dokter spesialis penyakit dalam pun datang memeriksa. Ugh lega. Pelayanan yang cepat dan bagus dari rumah sakit ini patut diacungkan jempol.

Pertama kali masuk ruang perawatan dan pertama kalinya diinfus

Ini adalah kali pertama ayah diinfus! Beliau adalah Bodyguard ibu dan Shibaa. Ada rasa sedih, hancur, marah juga kecewa pada diri ibu sendiri. Tapi inilah takdir dan kuasa Allah. Mari mengambil insight dari kejadian luar biasa ini.

Sementara ayah sudah stabil di ruang perawatan, ibu minta ijin untuk menjemput Shibaa di rumah yangti. Karena ibu dan ayah tidak mau merepotkan yangti danakung yang sudah sepuh untuk ketambahan mengurus Shibaa. Walau yangti dan akung senang bermain dan mengurus Shibaa, tapi dengan kehadiran Shibaa di rumah sakit menguatkan ibu dan ayah untuk melalui ujian ini.

Shibaa sudah sampai di rumah sakit

Jarak RS Baptis Kediri dengan Wisma Katang dekat sekitar 2 km. Jadi ibu pergi naik Gojek lalu ke rumah sakit naik Gocar. Alhamdulillah keberadaan mereka di Kediri membuat hidup ini lebih mudah. Terutama service GoFood dan GoMart-nya yang selalu ibu andalkan selama di rumah sakit.

Shibaa, dengan kehadiranmu yang selalu bahagia dan ceria, membuat ayah dan ibu selalu bersemangata menatap masa depan, berevaluasi dengan masa lalu, melangkah tegap melalui semua ujian hidup.

Terima kasih nak atas empatimu dan ceriamu yang menghibur ayah dan ibu. Terima kasih nak atas bantuannya mengurus ayah ketik ibu sedang melakukan pekerjaan lain (mencuci baju dan menjemurnya di teras atas)