Menangis
Menangis
Pada beberapa bulan pertama, alasan umum kenapa ibu berpikir bahwa dia tidak mempunyai cukup ASI, itu karena dia, atau keluarganya berpikir bahwa bayinya "terlalu sering menangis". Banyak ibu mulai memberikan makanan pendamping yang tidak perlu karena tangisan bayinya. Makanan pendamping seringkali tidak membuat tangis bayi berkurang. Kadang bayi malah menangis lebih sering.
Bayi yang sering menangis dapat mengganggu hubungan antar dirinya dengan ibunya, dan dapat menyebabkan ketegangan di antara anggota keluarga yang lain.
Cara penting untuk menolong ibu menyusui adalah memberinya konseling tentang tangisan bayinya.
Alasan Bayi Menangis
Ketidak nyamanan (kotor, panas, dingin)
Kelelahan (terlalu banyak pengunjung)
Penyakit atau nyeri (pola tangisan yang berubah)
Kelaparan 1 (tidak mendapat cukup ASI)
Kelaparan 2 (percepatan pertumbuhan)
Makanan ibu (makanan apa saja, kadang susu sapi)
Zat yang dikonsumsi ibu (kafein, roko, obat-obatan lain)
Terlalu banyak ASI (over suplai)
Refluks (ASI kembali lagi ke oesophagus)
Kolik
Bayi yang 'banyak kebutuhan'
Alasan bayi menangis:
Kelaparan karena tidak mendapatkan ASI dengan mudah:
Bayi yang tidak melekat dengan baik pada payudara, dan kesulitan mendapat ASI, dapat menyebabkan menyusu sangat sering, dan mengisap lebih lama. Bayi mungkin mendapat ASI yang dibutuhkan dapat tumbuh dengan baik, tetapi dia tidak merasa puas.
Kelaparan karena percepatan atau lompatan pertumbuhan:
Bayi tampak amat lapar selama beberapa hari, mungkin karena ia sedang tumbuh lebih cepat dari pada sebelumnya. Ia amat sering minta disusui. Ini lazim terjadi di sekitar usia 2 minggu, 6 minggu dan 3 bulan, namun dapat terjadi di waktu-waktu lainnya. Ketika bayi sering menyusu selama beberapa hari, pasokan ASI meningkat, dan ia tidak sering menyusu lagi.
Makanan ibu:
Kadang ibu memperhatikan bayinya gelisah saat ibu mengkonsumsi makanan tertentu. Ini karena bahan dari makanan tersebut masuk kedalam ASi-nya. Ini dapat terjadi pada makanan apapun, dan tidak ada makanan khusus yang harus dihindari, kecuali ibu melihat ada masalah.
Bayi bisa alergi terhadap protein dalam beberapa makanan pada menu ibunya. Susu sapi, kedelai, telur, dan kacang, semuanya dapat menyebabkan masalah alergi. Bayi mungkin saja alergi terhadap protein susu sapi setelah satu-dua kali pemberian susu formula sebelum kegiatan menyusui dimulai.
Zat yang dikonsumsi ibu:
Kafein dalam kopi, teh dan cola, dapat masuk kedalam ASI dan membuat bayi gelisah. Jika ibu merokok, atau mengkonsumsi obat lainnya, bayinya akan lebih sering menangis dibandingkan bayi lain. Bila ada orang lain yang merokok di keluarga, hal itu juga dapat mempengaruhi bayi.
Terlalu banyak ASI:
Bayi mungkin menangis saat mendapat terlalu banyak ASI dalam waktu yang singkat. Dia mungkin mengangkat kakinya seperti mempunyai rasa sakit pada perutnya. Mungkin ia mengeluarkan kotoran lembek kehijauan dan pertambahan berat badannya kurang; atau mungkin ia tumbuh dengan baik namun sering menangis dan sering minta menyusu. Meskipun ia tumbuh dengan baik namun sering menangis dan sering minta menyusu. Meskipun ibunya memiliki cukup ASI, tetapi bayi mungkin mendapat terlalu banyak ASI awal dan tidak mendapat ASI akhir.
Refluks:
Beberapa bayi sering menangis karena refluks gastro-oesophageal. Refluks terjadi saat ASI dan asam dari perut kembali menuju oesophagus, yang membuatnya sakit. Bayi mungkin memuntahkan ASI (muntahan kecil). Reflux lebih umum pada bayi-bayi yang pernah diberi minum menggunakan selang. Bayi mungkin menangis khususnya saat bayi berbaring terlentang, karena ASI lebih mudah mengalir kembali. Bayi lebih jarang menangis saat digendong dalam posisi tegak, sehingga ASI tidak mengalir kembali dengan mudah. Tanda-tandanya membaik seiring dengan pertumbuhan bayi.
Kolik:
Beberapa bayi sering menangis tanpa satu pun sebab di atas. Kadang tangisannya memiliki pola yang jelas. Bayi terus menangis pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, seringkali di petang hari. Ia mungkin menarik kakinya keatas seolah sakit perut. Mungkin ia tampak ingin menyusu, tapi sangat sulit untuk menenangkan nya. Bayi yang menangis seperti ini mungkin memiliki usus yang sangat aktif, atau masuk angin, tetapi penyebabnya tidak jelas. Ini disebut 'kolik'. Bayi kolik biasanya tumbuh dengan baik, dan tangisannya biasanya berkurang setelah bayi berusia 3 bulan.
Bayi yang 'banyak kebutuhan':
Beberapa bayi lebih sering menangis dibandingkan bayi lainnya, dan mereka perlu digendong dan dibawa lebih sering. Di masyarakat yang para ibunya menggendong bayi ke mana-mana, masalah menangis kurang lazim dibandingkan dengan masyarakat yang para ibunya senang meletakan dan meninggalkan bayinya, atau dibandingkan dengan masyarakat yang para ibunya menidurkan bayi di tempat tidur terpisah.
Cara Membantu Keluarga Yang Bayinya Sering Menangis
1.Cari penyebabnya
Dengarkan dan pelajari:
Bantu ibu mengungkapkan perasaannya. Berempatilah terhadap perasaannya.
- Ia mungkin merasa bersalah dan merasa dirinya ibu yang buruk. Ia mungkin merasa marah pada bayinya.
- Orang lain mungkin membuatnya merasa bersalah, atau mereka membuatnya merasa bahwa bayinya jahat, nakal atau tidak disiplin.
- Orang lain mungkin menyarankan memberi bayi makanan pendamping atau empeng.
Catat riwayatnya:
- Cari tahu pemberian makanan dan perilaku bayi
- Cari tahu menu makanan ibu, dan apakah ia banyak minum kopi, atau meroko, atau mengkonsumsi obat.
- Cari tahu tekanan yang ibu terima dari keluarga atau orang lain.
Nilailah kegiatan menyususi:
- Periksa posisi menyusu bayi, dan lamanya setiap kali menysus.
- Bayi yang tidak melekat dengan baik -pada payudara- dapat menangis, karena tidak mendapat ASI dengan mudah.
Periksa bayi:
- Pastikan ia tidak sedang sakit atau kesakitan. Periksa pertumbuhannya.
- Apabila bayi sedang sakit atau kesakitan, rawatlah atau beri rujukan yang tepat.
2. Bangunlah kepercayaan diri dan beri dukungan
Terima
- Terima pendapat ibu tentang penyebab masalahnya.
- Terima perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya .
Pujilah apa yang dilakukan ibu dan bayi dengan benar
- Jelaskan bahwa bayinya tumbuh sehat, bayinya tidak akit.
- ASI memenuhi semua kebutuhan bayinya - tidak ada yang salah dengan ASI, maupun dengan ibu.
- Bayinya baik-baik saja, tidak nakal atau perlu disiplin.
Berilah informasi yang relevan
- Terangkan bahwa bayinya mungkin mempunyai kolik, atau 'berkebutuhan khusus'.
- Bayinya sangat memerlukan kenyamanan. Dia tidak sakit, tapi mungkin merasa kesakitan.
- Tangisan akan berkurang saat bayi berusia 3-4 bulan
- Obat untuk kolik sekarang tidak dianjurkan. Obat itu bisa membahayakan.
- Makanan pendamping tidak diperlukan, dan seringkali tidak membantu. Bayi yang diberi makanan pendamping juga bisa kolik. Mereka mungkin mengalami intoleransi atau alergi susu sapi dan makin parah.
- Menyusu payudara untuk kenyamanan adalah tindakan yang aman, tapi memberi susu botol dan empeng tidak aman.
Ajukan satu atau dua saran
Apa yang kita usulkan tergantung apa yang sudah dipelajari tentang penyebab tangisan tersebut. Penyebab umum mungkin berbeda di berbagai negara.
Mungkin akan membantu bila ibu memngurangi kopi dan teh, serta minuman lain yang mengandung kafein, seperti cola. Bila ia merokok, usulkan agar ia menguranginya, dan agar ia merokok setelah menyusui, bukan sebelum atau selama menyusui.
Mintalah anggota keluarga lainnya untuk tidak merokok dalam ruangan yang sama dengan bayi.
Mungkin akan membantu bila ibu tidak lagi mengkonsumsi susu sapi dan olahan lain dari susu atau makanan lain yang bisa menimbulkan alergi (kedelai, kacang, telur). Ibu sebaiknya berhenti mengkonsumsi makanan tersebut selama satu minggu. Jika tangisan bayi berkurang, ibu sebaiknya terus menghindarkan makanan tersebut. Jika bayi tetap menangis sesering sebelumnya, maka makanan tersebut bukanlah penyebab tangisan. Ibu boleh mengkonsumsinya kembali.
Jangan usulkan ibu untuk berhenti mengkonsumsi makanan tersebut jika menu makanannya kurang baik. Pastikan ia bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan energi dan protein, misalnya polong-polongan.
Jika ibu kelebihan pasokan ASI: usulkan agar ibu memberikan bayinya menyusu hanya dari satu payudara tiap kali menyusu. Biarkan bayi terus menyusu pada payudara tersebut sampai selesai. Jelaskan bahwa jika bayinya tetap menyusu pada payudara yang pertama lebih lama, ia akan memperoleh lebih banyak susu akhir yang kaya-lemak .
Gunakan hanya satu payudara setiap menyususi pada waktu tertentu, 4, 6 atau 8 jam, tergantung seberapa besar masalahnya, kemudian pada waktu lainnya, gunakan hanya payudara yang lainnya. Jika bayi mungkin kena refluks, usulkan untuk menyusui bayinya dalam posisi tegak dapat membantu juga apabila dia tidur bersandar dan tidak berbaring datar.
Beri bantuan peraktis
Pastikan bayi melakt dengan baik pada payudara, memperbaiki pelekatan mungkin dapat merubah perilaku bayi.
Jelaskan bahwa cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis adalah menggendongnya erat-erat, dengan gerakan dan tekanan lembut pada perutnya. Tawarkan untuk menunjukan kepada ibu cara menggendong dan membawa bayinya. Terkadang lebih mudah bila orang lain dan bukan ibu yang menggendong bayi, sehingga bayi tidak bisa mencium bau ASI.
Tunjukan pada ibu cara mengeluarkan angin dari perut bayi. Ibu sebaiknya menggendong bayi tegak lurus, misalnya dalam posisi duduk, atau tegak lurus pada bahunya. (ini TIDAK perlu dilakukan rutin - hanya bila bayi kolik)
Apabila bayi kurang dari 1 bulan, ibu dapat mencoba menggendong dan menyusui bayinya dengan posisi setengah duduk/bersender dengan kontak kulit ibu dengan kulit bayi. Tawarkan untuk mendiskusikan situasi ibu dengan keluarganya, untuk menyampaikan kebutuhan bayi dan kebutuhan ibu terhadap dukungan. Penting untuk mencoba membantu mengurangi ketegangan di keluarga, sehingga ibu tidak memulai pemberian makanan pendamping yang tidak perlu.
Cara Menggendong dan Membawa Bayi Kolik
Seringkali bayi merasa nyaman dengan adanya kedekatan, gerakan lembut, dan tekanan lembut pada perutnya. Ada beberapa cara untuk memeberikannya kenyamanan ini.
- Gendong boneka di sepanjang lengan bawah, tekan punggungnya dengan tangan yang satu lagi. Gerakan maju dan mundur dengan lembut.
- Duduk dan baringkan boneka dengan wajah menghadap ke pangkuan. Gosok punggung boneka dengan lembut.
- Duduk dan gendong boneka dalam posisi duduk di pangkuan, dengan punggung menempel di dada. Pegang boneka di seputar perut, tekan perutnya dengan lembut.
Gendong boneka tegak lurus di dadanya, dengan kepala boneka di leher pria tersebut. Mintalah ia bersenandung lembut, sehingga bayi dapat mendengar suaranya yang dalam.
Cara Menolong Bayi Yang Sering Menangis
1. Carilah Penyebabnya
Dengarkan dan pelajari: Bantu ibu mengungkapkan perasaan (berasalh, marah). Berempatilah.
Catat riwayatnya: Cari tahu pemberian makan dan perilaku bayi, cari tahu menu makanan ibu, kopi, rokok, obat-obatan. Tekanan dari keluarga atau orang lain.
Nilailah kegiatan menyusui: Posisi pada payudara, lama menyusu
Periksa bayi: Penyakit atau keluhan (rawat atau beri rujukan yang tepat). Periksa pertumbuhan.
2. Bangunlah kepercayaan diri dan berilah dukungan
Terima: Pendapat ibu tentang penyebab tangisan, perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya.
Beri pujian (yang sesuai): Bayinya tumbuh dengan baik, tidak sakit, ASI mencukupi semua kebutuhan bayinya, bayinya baik-baik saja tidak rewel.
Berilah informasi relevan: Bayi sangat memerlukan kenyamanan, Tangisan akan berkurang saat bayi usia 3-4 bulan. Obat untuk kolik tidak dianjrkan. Makan pendamping tak perlu atau membantu, bayi yang diberi makan buatan juga bisa kolik. Menenangkan bayi dengan menyusui adalah tindakan aman botol dan dot tidak aman
Berilah saran (yang sesuai): Mengurangi kopi dan teh, merokok setelah bukan sebelum atau selama menyusui. Berhentilah mengkonsumsi susu, telur, keledai, kacang tanah (uji coba 1 minggu, jika menu makanan ibu memadai) berikan hanya satu payudara setiap kali menyusui, atau jadwalkan untuk menyusui pada salah satu payudara, atau jadwalkan untuk menyusui dengan posisi tegak.
Berilah bantuan praktis: Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara, tunjukan kepada ibu dan yang lainnya cara mendekap dan menggendong bayi erat-erat, gerakan lembut, tekanan lembut pada perut. Tawarkan mendiskusikan situasi dengan keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar